Dracula


Vampire berasal dari Rumania dan mulai menyebar di Eropa pada abad 16. Vampire atau bisa disebut "Dracula" adalah kisah nyata. Sejarah Dracula berasal dari seorang Raja Rumania pada Abad 15 bernama Vlad Dracul.
Vlad Dracul adalah Raja Rumania pada abad 14 yang gemar berperang dan terkenal kejam. Kemampuannya dalam berperang tidak diragukan lagi dilihat dari jumlah peperangan yang dia menangkan. Dipercaya Vlad Dracul mempunyai ritual khusus sebelum memulai peperangan, yaitu meminum dan berendam dengan darah mayat yang berhasil dikalahkannya (namun saya tidak mendapatkan bukti yang menguatkan hal ini).
Read more ...
Mendengar nama Dracula, sontak yang terlintas di benak kita sosok vampir yang selalu haus akan darah manusia. Gambaran itu telah merasuk dalam pikiran kita sejak era Bram Stroker dengan novelnya yang berjudul Dracula (1897). Novel legendaris yang mengadopsi kisah nyata seorang pangeran Wallachia (Rumania) bernama Vlad Tapes “Dracula” yang bertarung melawan serbuan kesultanan Ottonam atas wilayahnya (menjelang periode akhir Perang Salib). Inilah kisahnya…
Vlad Tapes “Dracula” (1431-1476) adalah putra dari Vlad II (Vlad Dracul) yang diangkat menjadi anggota Orde Naga oleh Kaisar Romawi. Vlad Dracul adalah orang yang gigih melawan serbuan kesultanan Ottonam atas wilayahnya. Sementara Vlad Tapes Dracula sebaliknya menjadi sosok yang dibenci baik oleh musuhnya maupun oleh rakyatnya sendiri karena kekejamannya. Dracula dilahirkan di Transylvania, Rumania atau dikenal dengan Wallachia Nama Dracula sendiri berarti anak laki-laki Dracul -anak laki-laki naga- (Drac = naga. ull=anak), nama ini merupakan gelar yang diperolehnya karena keanggotaan ayahnya di Orde Naga.
Masa kecil Dracula memang tidak berlangsung lama, diusianya yang ke 11 ia harus menjadi jaminan kesetian ayahnya kepada kesultanan Turki ottoman, ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki. Setelah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan John Hunyadi ( pengganti Sigismund, Raja dari kerajaan Hungaria ) dalam memperebutkan Wallachia, yang berujung pada kematian Vlad II dan Mircea, kakak Dracula. Melihat perubahan politik di Wallachia tersebut, maka sultan Turki ottoman Mehmed II mengirimkan Dracula pulang ke wallachia untuk merebut tahta.
Dracula kembali ke Wallacia dengan di kawal 8000 prajurit Turki ottoman. sesampainya di Tirgoviste ( ibu kota wallachia ) terjadi pertempuran antara pasukan Vlasdisav dengan pasukan Dracula, yang akhirnya di menangkan oleh pasukan Dracula dan menempatkan Dracula sebagai penguasa Wallachia. Setelah berhasil menduduki tahta, Dracula berbalik membantai prajurit Turki ottoman yang tersisa
Selain itu Vlad Tepes juga memiliki sebutan yang menyeramkan Vlad The Impaler (Vlad si Penyula). Di sebut Penyula karena konon Vlad dikenal sebagai tokoh yang senang melakukan kekejaman terhadap orang-orang yang tak disukainya. Salah satu metode penyiksaan yang disukainya adalah dengan menyula (menusuk dari pantat hingga kepala) hidup-hidup musuh-musuhnya. Diperkirakan ia telah membunuh 40.000 hingga 100.000 orang dengan cara-cara yang kejam.
Keganasan Vlad Tepes yang luarbiasa akhirnya berakhir ketika ia tewas dalam sebuah penyerbuan orang-orang Turki di sebuah kota dekat Buchares. Kepalanya dipisahkan dari tubuhnya dan dibawa ke Konstantinopel sebagai persembahan kepada Sultan Turki. Tubuh tanpa kepalanya dikuburkan di Snagov sebuah pulau di Bucharest. Dari sinilah legenda vampire (mahluk penghisap darah) mulai hidup. Konon Vlad Tepes tidak benar-benar mati, ia menjadi mayat hidup, menjadi vampir dan menyebarkan wabah vampir kepada orang-orang yang digigitnya. Kisah ini menjadi legenda. Diceritakan dari generasi ke generasi di kalangan penduduk Balkan yang masih percaya pada takhyul.
Legenda rakyat Balkan itulah yang akhirnya di adopsi oleh Bram Stroker dalam bentuk novel yang berjudul Dracula di tahun 1897. Walau dalam novelnya tak menyebutkan nama Vlad Tepes, namun latar belakang kisah hidup Dracula dalam novelnya mengindikasikan bahwa Vlad Tepes-lah yang diadopsi oleh Stroker untuk menjadi tokoh utama dalam karyanya.
Selain Stroker, buku-buku tentang Dracula terus ditulis orang, mungkin angkanya telah mencapai ribuan buku. Apalagi setelah Hollywod mengkomersilkan lagenda vampir dengan film-filmnya. Konon, hampir 300 film pernah dibuat
berkaitan dengan vampir dan Dracula.
berkaitan dengan vampir dan Dracula.
The Historian
Penulis Legendaris Bram Stoker
Selain Bram Stroker adapula Elizabeth Kostova yang melakukan riset sejarah mengenai Dracula, dan menuangkan hasil risetnya kedalam sebuah novel sejarah yang dikemas dalam horor-suspense yang memikat, yang diberi judul The Historian (Sang Sejarahwan). Berbeda dengan Darculla-Bram Stoker, Kostova lebih memberikan nuansa sejarah pada novelnya ini, sehingga pembaca tak hanya disuguhkan oleh ketegangan dan kengerian semata, melainkan pembaca juga diajak menyelusuri siapa sebenarnya dibalik sosok Dracula berdasarkan fakta sejarah yang diperoleh Kostova dari risetnya selama 10 tahun.
The Historian ditulis oleh Elizebeth Kostova dengan gaya yang indah dan Memikat dan menyajikan nuansa yang berbeda. Walau yang menjadi tema utama adalah pencarian sosok Drakula yang menyeramkan, namun tak ada
ketakutan yang berlebihan pada novel ini. Ketegangan dan kemisteriusan menyelimuti seluruh halaman novel ini, dimulai dari ditemukannya buku kosong bergambar naga, kisah kekejaman Vlad Tepes ketika mengeksekusi musuh-musuhnya, vampir yang membuntuti dan menyerang dengan tiba-tiba, hingga sosok drakula dan aktivitasnya yang unik dan tak terduga akan ditemui dalam novel ini.
ketakutan yang berlebihan pada novel ini. Ketegangan dan kemisteriusan menyelimuti seluruh halaman novel ini, dimulai dari ditemukannya buku kosong bergambar naga, kisah kekejaman Vlad Tepes ketika mengeksekusi musuh-musuhnya, vampir yang membuntuti dan menyerang dengan tiba-tiba, hingga sosok drakula dan aktivitasnya yang unik dan tak terduga akan ditemui dalam novel ini.
Selain itu aroma sejarah juga tercium dengan tajam pada novel ini. Dengan deskripsi sejarah yang diurai secara kronologis dan menarik sehingga tak membosankan, Kostova mengajak pembacanya bertamasya ke abad 15 dimana Dracula pernah hidup dan berjuang melawan serangan tentara Turki dibawah pemerintahan Sultan Mehemd II. Pembaca juga akan diajak berkelana ke tempat-tempat eksotis seperti Oxford, Istanbul, Rumania, Bulgaria, untuk menelusuri buku-buku kuno, mansukrip-manuskrip bersejarah, kisah para santo, puisi kuno, legenda dan
lagu-lagu rakyat yang berkaitan dengan Drakula.
lagu-lagu rakyat yang berkaitan dengan Drakula.
Tengkorak Vampir
Fosil Tengkorak Vampir
Lalu apakah benar setelah kematiannya Vlad Tapes “Dracula” berubah wujud menjadi mahluk penghisap darah..? entahlah. Tetapi paling tidak sebuah peristiwa yang menggemparkan pernah terjadi dan seolah mendukung keberadaan Vlad sebagai mahluk penghisap darah.. Sebuah cerita menjelaskan, Di Venesia (Italia) pada tahun 1576 terjadi satu wabah mematikan yang membuat banyak orang panik. Jutaan orang telah bergelimpangan. Tidak ada satupun orang yang mengetahui apa yang menjadi penyebab wabah mematikan ini. Penjelasan bersifat ”ilmiah” mungkin lebih tepatnya religius pun beredar: bahwa vampir penghisap darah telah menyebarkan wabah epidemi ini.
Dalam literatur terkait peristiwa abad abad ke-16 itu, tepatnya seiring dengan persebaran wabah epidemi tersebut, ada banyak pemakaman massal yang digali untuk mengubur jutaan orang mati yang diduga akibat wabah penyakit yang diduga disebabkan oleh vampir. Karena minimnya lokasi pemakaman, warga kota pun memanfaatkan makam yang sama untuk mengubur jenazah baru secara massal.
Entah benar atau tidak, tetapi baru-baru ini Matteo Borrini, seorang arkeolog dari Universitas Florence di Italia menemukan kerangka seorang perempuan dengan batu bata kecil tersumbat di mulutnya saat menggali sebuah kuburan massal korban wabah penyakit semasa abad pertengahan di Lazzaretto Nuovo Island Venesia.
Borrini menyampaikan temuannya ini dalam sebuah pertemuan America Academy of Forensic Science di Denver Colorado beberapa waktu lalu (Newscientist,9-3-2009). Ia juga mengklaim bahwa temuannya telah diuji secara forensik. Dan ia mempercayai tengkorak itu mempunyai hubungan dengan penyebaran wabah pada tahun 1576. “Di masa itu, para penggali kubur menyumbat mulut para vampir dengan batu bata untuk mencegah mereka bisa bangkit dan menghisap darah manusia lagi,”jelas Borrini.
Namun pernyataan Borrini bahwa tengkorak itu adalah bukti pertama di bantah oleh Peer Moore-Jansen dari Universitas Wichita State di Kansas. Peer menyebutkan ia pernah menemukan tengkorak dengan kondisi yang sama dengan temuan Borrini. “ Itu memang cukup menarik, namun apa yang di klaim Borrini sebagai tengkorak vampir pertama adalah lelucon,”kata Peer Moore-Jansen. Borrini sendiri mengatakan, perincian studinya terkait keberadaan kuburan massal ini adalah menunjukkan bukti keberadaan vampire/Dracula. “Tengkorak itu menunjukkan bukti exorcisme (ritual pengusiran setan) vampir secara arkeolog” tutur Borrini.
Jika penuturan Matteo Borrini benar adanya, berarti tengkorak wanita penghisap darah itu adalah salah satu korban wabah vampire yang ditularkan oleh sang pangeran Vlad Tapes Dracula yang melanglang buana hingga ke Italia. Hiii…..
Kastil Dracula
Awal Februari 2007 , situs resmi The Associated Press dalam sebuah kolom beritanya mengabarkan bahwa Puri Bran yang diyakini sebagai tempat kediaman Dracula, dijual seharga 78 juta dolar oleh pewarisnya kepada pemerintah Rumania. Langkah tersebut diambil demi pelestarian tempat legendaris di Transylvania tersebut. Kabarnya lebih dari
400 ribu orang mengunjungi puri itu setiap tahunnya, terutama karena dikaitkan dengan Vlad the Impaler atau Pangeran Dracula.
400 ribu orang mengunjungi puri itu setiap tahunnya, terutama karena dikaitkan dengan Vlad the Impaler atau Pangeran Dracula.
Vlad bukanlah pemilik puri itu, namun diyakini telah menggunakan tempat itu selama kunjungannya ke Transylvania. Dia juga terkurung di tempat itu selama dua bulan pada tahun 1462 setelah ditangkap olah musuhnya dan dipenggal.
Vampir
Mungkin agak sedikit membosankan karena menceritakan sejarah, tapi sudah saya ringkas sebisa saya.
Vampire berasal dari Rumania dan mulai menyebar di Eropa pada abad 16. Vampire atau bisa disebut "Dracula" adalah kisah nyata. Sejarah Dracula berasal dari seorang Raja Rumania pada Abad 15 bernama Vlad Dracul.
Vlad Dracul adalah Raja Rumania pada abad 14 yang gemar berperang dan terkenal kejam. Kemampuannya dalam berperang tidak diragukan lagi dilihat dari jumlah peperangan yang dia menangkan. Dipercaya Vlad Dracul mempunyai ritual khusus sebelum memulai peperangan, yaitu meminum dan berendam dengan darah mayat yang berhasil dikalahkannya (namun saya tidak mendapatkan bukti yang menguatkan hal ini).
Kekejamannya berlanjut turun temurun kepada penerus generasinya. Adalah Vlad Tepes III yang kemudian dijuluki Dracula (merujuk kepada nama vlad dracul, pendahulunya) karena kekejamannya yang menyamai vlad dracul. Vlad Tepes III (Dracula) hidup pada tahun 1431 dan meninggal pada tahun 1476.
Kekejaman Vlad Tepes terkenal dari cara dia menghukum para tawanan dengan cara sadis, yaitu dikuliti dan disula (disula adalah penyiksaan dengan cara ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus perut, kerongkongan, hingga kepala). Dipercaya kekejaman dan keberhasilan Dracula dalam peperangan disebabkan karena Dracula meneruskan ritual pendahulunya Vlad Dracul untuk mandi dan meminum darah manusia.
Hingga perang Salib, Dracula telah membunuh ratusan ribu tawanannya dengan cara disula dan sebagian besar adalah orang islam. Akhirnya di perang salib pula Dracula berhasil dikalahkan oleh sultan Mehmed II, kepalanya dipenggal dan dipersembahkan kepada Turki Ottoman untuk menghargai para korban (warga turki) yang menjadi korban kekejaman Dracula.
Namun tidak sampai disitu saja, karena keberhasilan Vlad Dracul dan Vlad Tepes III dalam peperangan banyak pemimpin2 lain ingin mengikuti jejaknya. Akhirnya pada abad 15,16,17 terjadi wabah Dracula (mengikuti ritual Dracula, yaitu mandi dan meminum darah manusia). Dari kebiasaan inilah disebut2 telah lahir spesies manusia baru yang meminum darah. Ada yang percaya keturunan Vlad Dracul masih tersisa sampai sekarang dan masih melanjutkan ritual mengerikan itu (saya tidak bisa memastikan kebenarannya).
Sekarang sudah jelas Dracula memang sebuah kenyataan dan eksis didunia (tapi keberadaan clan/etnis mereka sekarang diragukan masih ada). Namun sejarah diatas tidak bisa menjelaskan dari mana datangnya ciri-ciri Dracula seperti berdarah biru, muka pucat, haus akan darah, benci bawang putih, dll. Orang Eropa, khususnya Rumania meyakini bahwa spesies Dracula (keturunan Van Dracul) memang mempunyai ciri-ciri dan fisik yang seperti itu. Bagaimanakah penjelasannya secara ilmiah? Apakah sains dapat menjelaskannya
Segi Ilmiah (Sains)
Jika dari segi sains pasti kita menilik penyakit atau kelainan apakah yang mempunyai gejala dan ciri2 seperti Dracula. Ternyata memang ada penyakit didunia ini yang memenuhi kriteria tersebut, yaitu Porphyria.
Porphyria adalah penyakit kelainan gen dimana para penderita kekurangan enzim glisin yang berfungsi membentuk Heme. Heme adalah komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen didalam darah. Bayangkan jika Heme kurang dan oksigen tidak terangkut secara sempurna, maka tubuh akan berwarna biru pucat. Karena itu juga para penderita Porphyria tidak bisa terkena sinar matahari, karena sinar matahari bisa membakar kulit mereka. (2 ciri-ciri Dracula telah terjawab)
Disamping itu karena kualitas darah yang rendah akibat kurangnya sirkulasi oksigen, maka penderita Porphyria harus mendonor (transfusi) darah secara berkala. Bahkan katanya mereka harus meminum darah itu secara langsung agar darah langsung masuk ke sistem pencernaan dan diuraikan masuk ke dalam aliran darah.
Kualitas darah juga ditentukan oleh kadar lemak didalam darah. Bawang putih mengandung suatu zat yang menyebabkan kadar lemak darah berkurang. Mungkin itu juga yang menjelaskan mengapa Dracula benci dengan bawang putih. Dikatakan juga Porphyria merupakan penyakit kelainan yang bisa turun-temurun (penyakit keturunan).
Porphyria berasal dari bahasa Yunani, porphura yang artinya warna ungu. Nama ini mengacu pada perubahan warna beberapa cairan tubuh menjadi ungu, salah satunya urin, jadi sesuai dengan gejala/ciri2 penyakit tersebut. Berikut gambar penderita Porphyria

Terlihat mengerikan memang, tapi semua kriteria Vampire/Dracula terdapat pada para penderita Porphyria. Dari sini dapat kita simpulkan kalau Dracula bukanlah klan/etnis khusus keturunan Vlad Dracul, melainkan Vlad Dracul dan keturunannya adalah penderita Porphyria.
Hampir semua pertanyaan mengenai Vampire sudah terjawab sesuai dengan uraian saya diatas. Namun masih terdapat kasus2 dan kesaksian2 masyarakat diberbagai wilayah yang misterius dan masih belum bisa terjawab. Berikut kasus yang bisa saya dapatkan.
Kesaksian dan Kejadian
Berbagai kejadian misterius mengenai Dracula diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat diberbagai wilayah. Cerita2 masyarakat inilah yang diangkat pertama kali oleh seorang pengarang asal Irlandia, Bram Stoker pada tahun 1987 dalam cerita hantunya "Coun Dracul" yang ternyata menjadi terkenal dan terus difilmkan hingga sampai sekarang (yang terkenal saat ini "twilight").
Kejadian satu ini adalah salah satu dari banyak kesaksian tentang Vampire.
Menurut legenda Dracula berasal dari orang mati yang bangkit kembali dari dalam kubur. Pada tahun 1732 di kawasan Hongaria dilaporkan seorang penduduk desa yang telah meninggal selama tiga tahun, tiba-tiba bangkit dari dalam kubur dan menyerang keluarganya. Ia menghisap darah empat keponakannya hingga meninggal dunia.
Penduduk setempat tidak tinggal diam. Mereka segera membongkar kuburan yang diduga Dracula tersebut. Ternyata mereka mendapatkan sesuatu diluar dugaan, mayat yang dikubur selama bertahun-tahun itu ternyata masih utuh. Rambut dan kukunya sudah panjang, matanya setengah terbuka, dan jantungnya kelihatan masih berdenyut. Anehnya lagi dimulutnya terdapat bekas-bekas darah segar yang baru saja mengering.
Akhirnya penduduk setempat membunuh mayat tersebut untuk yang kedua kalinya dengan menancapkan pancang besi tepat diatas jantungnya (mungkin ini asal muasal mengapa Vampire hanya mati jika ditusuk jantungnya).
Berikut gambar yang diperkirakan adalah Dracula tersebut.

Jika berdasarkan kesaksian penduduk Hongaria diatas, maka ada pertanyaan2 yang tidak bisa terjawab seperti, Bagaimana mungkin mayat bisa hidup kembali?? kenapa mayat tersebut tidak membusuk?? bagaimana nasib keempat keponakannya yang katanya mati dihisap darahnya?? kenapa tidak ada catatan mengenai mereka?? dan lain-lain.
Lebih anehnya lagi ada pengakuan seseorang yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Vampire.
Kekejaman Vlad Tepes terkenal dari cara dia menghukum para tawanan dengan cara sadis, yaitu dikuliti dan disula (disula adalah penyiksaan dengan cara ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus perut, kerongkongan, hingga kepala). Dipercaya kekejaman dan keberhasilan Dracula dalam peperangan disebabkan karena Dracula meneruskan ritual pendahulunya Vlad Dracul untuk mandi dan meminum darah manusia.
Hingga perang Salib, Dracula telah membunuh ratusan ribu tawanannya dengan cara disula dan sebagian besar adalah orang islam. Akhirnya di perang salib pula Dracula berhasil dikalahkan oleh sultan Mehmed II, kepalanya dipenggal dan dipersembahkan kepada Turki Ottoman untuk menghargai para korban (warga turki) yang menjadi korban kekejaman Dracula.
Namun tidak sampai disitu saja, karena keberhasilan Vlad Dracul dan Vlad Tepes III dalam peperangan banyak pemimpin2 lain ingin mengikuti jejaknya. Akhirnya pada abad 15,16,17 terjadi wabah Dracula (mengikuti ritual Dracula, yaitu mandi dan meminum darah manusia). Dari kebiasaan inilah disebut2 telah lahir spesies manusia baru yang meminum darah. Ada yang percaya keturunan Vlad Dracul masih tersisa sampai sekarang dan masih melanjutkan ritual mengerikan itu (saya tidak bisa memastikan kebenarannya).
Sekarang sudah jelas Dracula memang sebuah kenyataan dan eksis didunia (tapi keberadaan clan/etnis mereka sekarang diragukan masih ada). Namun sejarah diatas tidak bisa menjelaskan dari mana datangnya ciri-ciri Dracula seperti berdarah biru, muka pucat, haus akan darah, benci bawang putih, dll. Orang Eropa, khususnya Rumania meyakini bahwa spesies Dracula (keturunan Van Dracul) memang mempunyai ciri-ciri dan fisik yang seperti itu. Bagaimanakah penjelasannya secara ilmiah? Apakah sains dapat menjelaskannya
Segi Ilmiah (Sains)
Jika dari segi sains pasti kita menilik penyakit atau kelainan apakah yang mempunyai gejala dan ciri2 seperti Dracula. Ternyata memang ada penyakit didunia ini yang memenuhi kriteria tersebut, yaitu Porphyria.
Porphyria adalah penyakit kelainan gen dimana para penderita kekurangan enzim glisin yang berfungsi membentuk Heme. Heme adalah komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen didalam darah. Bayangkan jika Heme kurang dan oksigen tidak terangkut secara sempurna, maka tubuh akan berwarna biru pucat. Karena itu juga para penderita Porphyria tidak bisa terkena sinar matahari, karena sinar matahari bisa membakar kulit mereka. (2 ciri-ciri Dracula telah terjawab)
Disamping itu karena kualitas darah yang rendah akibat kurangnya sirkulasi oksigen, maka penderita Porphyria harus mendonor (transfusi) darah secara berkala. Bahkan katanya mereka harus meminum darah itu secara langsung agar darah langsung masuk ke sistem pencernaan dan diuraikan masuk ke dalam aliran darah.
Kualitas darah juga ditentukan oleh kadar lemak didalam darah. Bawang putih mengandung suatu zat yang menyebabkan kadar lemak darah berkurang. Mungkin itu juga yang menjelaskan mengapa Dracula benci dengan bawang putih. Dikatakan juga Porphyria merupakan penyakit kelainan yang bisa turun-temurun (penyakit keturunan).
Porphyria berasal dari bahasa Yunani, porphura yang artinya warna ungu. Nama ini mengacu pada perubahan warna beberapa cairan tubuh menjadi ungu, salah satunya urin, jadi sesuai dengan gejala/ciri2 penyakit tersebut. Berikut gambar penderita Porphyria
Terlihat mengerikan memang, tapi semua kriteria Vampire/Dracula terdapat pada para penderita Porphyria. Dari sini dapat kita simpulkan kalau Dracula bukanlah klan/etnis khusus keturunan Vlad Dracul, melainkan Vlad Dracul dan keturunannya adalah penderita Porphyria.
Hampir semua pertanyaan mengenai Vampire sudah terjawab sesuai dengan uraian saya diatas. Namun masih terdapat kasus2 dan kesaksian2 masyarakat diberbagai wilayah yang misterius dan masih belum bisa terjawab. Berikut kasus yang bisa saya dapatkan.
Kesaksian dan Kejadian
Berbagai kejadian misterius mengenai Dracula diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat diberbagai wilayah. Cerita2 masyarakat inilah yang diangkat pertama kali oleh seorang pengarang asal Irlandia, Bram Stoker pada tahun 1987 dalam cerita hantunya "Coun Dracul" yang ternyata menjadi terkenal dan terus difilmkan hingga sampai sekarang (yang terkenal saat ini "twilight").
Kejadian satu ini adalah salah satu dari banyak kesaksian tentang Vampire.
Menurut legenda Dracula berasal dari orang mati yang bangkit kembali dari dalam kubur. Pada tahun 1732 di kawasan Hongaria dilaporkan seorang penduduk desa yang telah meninggal selama tiga tahun, tiba-tiba bangkit dari dalam kubur dan menyerang keluarganya. Ia menghisap darah empat keponakannya hingga meninggal dunia.
Penduduk setempat tidak tinggal diam. Mereka segera membongkar kuburan yang diduga Dracula tersebut. Ternyata mereka mendapatkan sesuatu diluar dugaan, mayat yang dikubur selama bertahun-tahun itu ternyata masih utuh. Rambut dan kukunya sudah panjang, matanya setengah terbuka, dan jantungnya kelihatan masih berdenyut. Anehnya lagi dimulutnya terdapat bekas-bekas darah segar yang baru saja mengering.
Akhirnya penduduk setempat membunuh mayat tersebut untuk yang kedua kalinya dengan menancapkan pancang besi tepat diatas jantungnya (mungkin ini asal muasal mengapa Vampire hanya mati jika ditusuk jantungnya).
Berikut gambar yang diperkirakan adalah Dracula tersebut.
Jika berdasarkan kesaksian penduduk Hongaria diatas, maka ada pertanyaan2 yang tidak bisa terjawab seperti, Bagaimana mungkin mayat bisa hidup kembali?? kenapa mayat tersebut tidak membusuk?? bagaimana nasib keempat keponakannya yang katanya mati dihisap darahnya?? kenapa tidak ada catatan mengenai mereka?? dan lain-lain.
Lebih anehnya lagi ada pengakuan seseorang yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Vampire.
Kesimpulan
Kita sekarang bisa menyimpulkan kalau Dracula atau Vampire sebenarnya adalah sebuah keturunan raja Rumania yang memiliki penyakit kelainan Porphyria dan melakukan ritual meminum darah segar manusia baik itu mayat ataupun yang masih hidup. Namun karena jasa Vlad Dracul dan Vlad Tepes III dalam peperangan dianggap oleh bangsa tertentu besar, maka kejelekan2 mereka disamarkan sehingga diciptakanlah legenda Dracula yang seperti di film2 sekarang.
Maka terjawablah sudah semua kejanggalan2 tentang Vampire. Namun pada versi lain, masyarakat terus menceritakan legenda Vampire secara turun-temurun. Anehnya legenda tersebut benar2 terjadi seperti yang terjadi di Hongaria.
Kita sekarang bisa menyimpulkan kalau Dracula atau Vampire sebenarnya adalah sebuah keturunan raja Rumania yang memiliki penyakit kelainan Porphyria dan melakukan ritual meminum darah segar manusia baik itu mayat ataupun yang masih hidup. Namun karena jasa Vlad Dracul dan Vlad Tepes III dalam peperangan dianggap oleh bangsa tertentu besar, maka kejelekan2 mereka disamarkan sehingga diciptakanlah legenda Dracula yang seperti di film2 sekarang.
Maka terjawablah sudah semua kejanggalan2 tentang Vampire. Namun pada versi lain, masyarakat terus menceritakan legenda Vampire secara turun-temurun. Anehnya legenda tersebut benar2 terjadi seperti yang terjadi di Hongaria.
PEMBAHASAN DRACULA ATAU VAMPIR OLEH WIKIPEDIA
Vlad III, Pangeran Wallachia (c. 1431 – Desember 1476), dikenal sebagai Vlad Ţepeşpelafalan [ˈvlad ˈt͡sepeʃ]) atau Dracula (dalam Bahasa Indonesia seringkali diubah menjadi Drakula), adalah pangeran Wallachia yang berkuasa pada tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan pada tahun 1476.[1]
Dalam sejarah, Vlad terkenal akan perlawanannya terhadap ekspansi Kesultanan Utsmaniyah[2] dan hukuman kejam yang ia berlakukan pada musuh-musuhnya.[3][4]
Vlad III terkenal karena menginspirasi nama karakter vampir pada novel Bram Stoker tahun 1897, Drakula.[5][6][7]
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Masa muda
Vlad dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 di benteng Schäßburg, Transilvania, Kerajaan Hongaria di Rumania sekarang.[1][7]Ayahnya, Vlad II adalah gubernur militer di Transylvania.[1][4] Ia diangkat oleh Raja Honggaria, Sigismund dan dijadikan anggota dari orde naga (dalam bahasa Rumania Dracul berarti Naga).[1][7] Vlad III yang mewarisi gelar ayahnya otomatis disebut Draculea atau Anak Naga.[1][4]Dalam bahasa Inggris, Draculea menjadi Dracula.[1][7] Ibunya adalah seorang putri dari Moldavia.[1]
Dua tahun setelah kelahiran Dracula, pasukan Turki telah berhasil menyeberangi Sungai Donau dan siap menyerang daerah kekuasaan Raja Sigismund.[1][7] Raja pun memerintahkan Vladd II untuk maju berperang.[1][4][7] Dengan kesabaran Vlad II akhirnya dapat merebut takhtaWallachia.[1][4][7] Ia hanya memerintah selama tujuh tahun sebelum akhirnya Turki Utsmaniyah datang menyerang.[1][4] [7]Vlad II sadar ia tidak akan menang lalu menetralkan diri menghadari utusan Turki Utsmaniyah.[1][4] Hal ini membuat Raja Sigismund marah.[1][4][7] Ia mengusir Vladd II dan mengantikannya dengan Janos Hunyadi.[1][4][7]
Setahun kemudian Vlad II kembali ke Wallachia dan merebut takthanya dengan bantuan Turki Utsmaniyah.[1][4][7] Sebagai jaminan kesetiaannya ia mengirim dua puteranya, Dracula dan Radu ke Turki.[1][4] Saat itu Dracula muda berusia 11 tahun.[1]
[sunting]Sebagai Tawanan di Turki
Dracula sendiri menganut agama Katolik sesuai agama orang tuanya.[1] Berbeda dengan saudaranya, Radu akhirnya memeluk agama Islamsewaktu di Turki.[1][4] Dracula sendiri demi politik agar tidak didiskriminasi memeluk Islam selama berada di Turki.[1] Disana ia banyak sekali mempelajari teknik-teknik perang dari pasukan Turki Utsmaniyah.[1][4]
Konon bibit kejam ia dapatkan dari Wallachia.[1] Kekejaman di kota itu adalah pemandangan sehari-hari.[1] Ia membawa kekejaman itu dan memumpuk dendam sewaktu di Turki dan menunggu saatnya membalas dendam.[1] Ia pun suka membunuh binatang kecil tak berdaya jika tidak dapat melampiaskan kekejamannya.[1]
[sunting]Kembali ke Wallachia
Dracula dibebaskan pada tahun 1448 M oleh Turki Utsmaniyah.[1][4] Alasannya adalah karena ayahnya, Vlad II dan pamannya Mircea telah wafat.[1] Pada umur 17 tahun, ia ditugaskan untuk merebut kembali Wallachia dari Kerajaan Hungaria.[1][7] Ia berhasil walau satu bulan kemudian kembali kalah dari Janos Hunyadi.[1][4][7] Janos Hunyadi kemudian menempatkan bawahannya Vladislav II di takhtaWallachia.[1][4][7] Selama tiga tahun Dracula diasingkan ke Moldavia.[1][4][7] Pada tahun ketiga Pangeran Bigdan Moldavia terbunuh dan memaksa Dracula untuk melarikan diri.[1][4]
Sementara itu di Wallachia, Vladislav II pun mengkhianati Janos Hunyadi dan bergabung dengan Turki Utsmaniyah.[1] Hal ini membuka jalan Dracula untuk mendekati Janos Hunyadi.[1] Janos Hunyadi pun mempercayai Dracula dengan alsan bahwa anak itu memikili pengetahuan yang banyak tentang Turki Utsmaniyah.[1][4] Keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan karena ternyata keduanya adalah tipe pemimpinMachiavelli yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan.[1][4]
Janos Hunyadi akhirnya menempatkan Dracula di benteng Sibiu di barat daya Transilvania.[1] Saat itu terjadilah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmaniyah, tanda kekalahan kerajaan-kerajaan Katolik dalam Perang Salib.[1][7] Pada tahun kematian Janos Hunyadi, Dracula berhasil menggempur Vladislav II di Wallachia dan berhasil merebut takhta Wallachia yang ia rasa sebagai haknya.[4]
[sunting]Masa pemerintahan
Hal pertama yang Dracula lakukan sebagai penguasa adalah melakukan reformasi dengan cara menyula (impale).[8] Sula sendiri adalah metode pembunuhan dengan dengan cara menusukkan tiang pancang sebesar lengan orang dewasa ke bagian dubur korbannya dan mendirikan pancang tersebut.[8][7] Orang-orang pertama yang menjadi korbannya adalah para bangsawan di Wallachia.[8][4] Sebelum kedatangan Dracula, para bangsawan itu adalah penguasa Wallachia.[8][4] Penguasa takhta Wallachia hanyalah boneka belaka.[8] Setelahpembunuhan para bangsawan serta keluarganya, Dracula membagikan tanah-tanah bangsawan kepada petani kecil yang setia padanya.[8]Para bangsawan yang selamat segera melarikan diri atau bungkam setelah kejadian itu.[8] Ia kemudian dikenal dengan nama Vlad Ţepeş atau Vlad Sang Penyula.[4]
Semenjak itu ia memperketat semua peraturan di Wallachia untuk menjamin pemerintahannya.[8][4] Ia memberlakukan hukuman berat bagi pelaku kejahatan, ini tentunya membuat Wallachia menjadi daerah yang aman karena orang-orang takut akan hukuman-hukuman berat tesebut.[8][4]
[sunting]Benteng Poenari
Dracula memusatkan semua pemerintahannya di Benteng Poenari.[8] Benteng ini dibangun dari keringat para pangeran dan keluarganya yang ditawan pada hari Paskah.[8] Hari itu semua dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan kasar membangun kastil setelah diberi jamuan besar-besaran.[1] Beberapa pangeran yang melawan ditangkap dan disula di tempat.[8]
Benteng ini akhirnya dikepung oleh Radu yang menyerang atas perintah Sultan Mehmed II.[8][7] Radu adalah panglima perang sekaligusanggota dari kesatuan Yanisari, orde yang dibentuk untuk menandingi Orde Naga (Dracul).[8][4]
Malam sebelum penyerangan, seorang hamba Dracula yang dikirim bersamanya ke Turki dan saat itu melayani Radu, memanahkan pesan agar tuannya kabur.[8] Istri Dracula yang menerimanya.[8] Istrinya segera memberitahu agar Dracula segera melarikan diri.[8] Dracula menolak dan bersikeras bertahan.[8] Istrinya tidak mau menjadi tahanan perang maka ia melompat dari kamar tidurnya dan jatuh di anakSungai Arges.[8] Sekarang sungai itu diberi nama Sungai Permaisuri (Răul Doamnei).[8] Ternyata diketahui setelahnya bahwa saat istrinya melompat bunuh diri, Dracula justru melarikan diri lewat lorong rahasia.[8]
[sunting]Masa Pengasingan
Dari benteng Poenari, Dracula melarikan diri ke arah barat menuju daerah Brasov.[9] Ia segera menemui raja Hongaria yang baru yaituMatthias Corvinus.[9][7] Sesampainya disana ia bukannya dijamu malahan dijadikan tawanan.[9] Ia ditempatkan sebagai tahanan di Istana Visegard. [9] Disini kebiasaannya menyiksa binatang kecil kembali kambuh.[9] Penjaga Istana Visegard enggan bertemu jika tidak mempunyai keperluan.[9]
Untuk memuaskan keluarga kerajaan Dracula masuk agama Katolik.[9][7] Ia pun dipindahkan ke vila di areal kerajaan.[9] Disana ia bertemuIlona Szilagy, seorang perempuan kemenakan Raja Matthias.[9][4][7] Setelah resmi menikah ia mengabdi pada Raja Matthias selama 13.[9][4][7] Pada bulan Juli 1375 M ia kembali menyerang Wallachia dengan bantuan Pangeran Stephen Bathory dari Transilvania dan Pangeran Stephen The Great dari Moldavia, memasuki masa pemerintahan kedua.[9] Saat itu pula Randu, saudaranya telah meninggal karena terkena penyakit syphilis.[7] Pemerintahan di Wallachia dipegang oleh Basarab, seorang anggota dinasti Danesti.[7]
[sunting]Masa pemerintahan kedua
Masa pemerintahan kedua ini hanya berlangsung satu tahun karena setelah berhasil Stephen meninggalkan Dracula, mengurangi banyak dari total pasukan yang menggempur Wallachia.[9][7] Ia banyak menghabiskan waktunya di Gereja Snagov.[9] Sehari-hari ia hanya mengikuti misa dan berbincang dengan kepala biara.[9] Ia pun sempat bertanya apakah dosanya dapat diampuni.[9] Ia pun berpesan agar dikuburkan di gereja itu.[1] Kali ini kekejamannya hampir hilang sama sekali.[9] Ia hanya merenung dan memikirkan segala yang telah ia lakukan.[9]
[sunting]Kematian
Di saat kekuasaan Dracula mulai memudar, Perang Salib justru sedang berkobar.[10] Sultan Mehmed II memimpin pasukan Turki Utsmaniyah menggempur Eropa Barat.[10] Dracula ditugaskan untuk menyambut pasukan musuh.[10] Kali ini Dracula meninggalkanWallachia dengan menitipkan anak dan istrinya di Transilvania.[10] Kepergiannya tidak mendapat dukungan rakyat.[1] Rakyat seolah tak peduli ada peperangan di luar sana.[10]
Ia pun memimpin pasukan yang terhitung kecil ke Danau Snagov yang akhirnya berhadapan dengan musuh.[10] Pada bulan Desember tahun 1476 akhirnya ia meninggal dunia dalam perang itu.[10][4][7]
[sunting]Legenda Kematian Dracula
Dracula punya banyak musuh.[10] Itulah yang mendasari sebuah legenda bahwa ia dibunuh oleh prajuritnya sendiri.[10] Konon diantaraprajurit-prajuritnya terdapat pembunuh bayaran dari lawan-lawan Dracula.[10][7] Musuhnya pun mencari celah agar dapat membunuh Dracula di saat lengah.[10]
Versi lain mengatakan bahwa ia dibunuh seorang prajurit Turki Utsmaniyah yang menyamar sebagai pelayan.[10] Sultan Mehmed II telah membentuk unit khusus bernama Yanisari yang tujuan utamanya adalah membunuh Dracula.[10] Pada saat menjelang kematiannya, salah seorang Yanisari berhasil menyusup dan membunuh Dracula di saat sedang istirahat.[10]
Ia pun konon meninggal terbunuh oleh prajuritnya sendiri karena berpakaian seperti prajurit Turki Utsmaniyah.[10] Padahal Dracula menyamar untuk memasuki pertahanan musuh.[10]
Bagaimanapun terbunuhnya Dracula, semua mengarah pada satu akhir.[10] Kepalanya dipenggal dan dibawa ke Konstantinopel sebagai bukti.[10][7] Mayat Dracula akhirnya ditemukan di tepian Danau Snagov oleh biarawan Snagov.[10] Mereka membawanya ke Gereja Snagov sesuai permintaannya.[10][7]
[sunting]Sang Vampir
Vlad III tak ayal identik dengan hasil karya literatur vampir berjudul Dracula oleh pengarang Irlandia, Bram Stoker.[6] Banyak yang berspekulasi tentang mengapa Bram Stoker memilih nama Dracula sebagai peran antagonis di novelnya.[6] Ada yang mengatakan bahwa itu semua adalah cara dunia barat mengaburkan kekejamannya kepada korban-korbannya.[11] Pada sebuah penelian oleh Raymond McNally dan Radu Florescu dari Boston College di Massachusetts berjudul "In Search of Dracula" menyatakan bahwa Dracula didasarkan dari karakter kejam Vlad III.[6] Tapi pada sebuah penelitian ilmiah terkini oleh Professor Elizabeth Miller dari Universitas Newfoundland di Kanadasemua terjawab lewat catatan-catatan Bram Stoker.[6]
Pada penelitian itu Professor Miller mengumpulkan semua catatan selama hidup Bram Stoker dan menemukan fakta bahwa Bram Stokermenemukan nama Dracula dari buku William Wilkerson berjudul An Account of the Principalities of Wallachia and Moldavia.[6]Pada catatan itu ditemukan bahwa Bram Stoker meminjam buku itu dari Perpustakaan Whitby di Inggris Utara.[6] Kontras dengan pandangan tentang pengaburan kekejamannya, Bram Stoker sama sekali tidak tahu-menahu tentang kekejaman Vlad III.[6]
Dracula sendiri selama hidupnya tidak pernah meminum darah layaknya vampir.[12] Bahkan musuh bebuyutannya Kesultanan Utsmaniyahpun tidak pernah menyebut Dracula sebagai makhluk penghisap darah tersebut.[12]
[sunting]Vlad di mata dunia
[sunting]Rumania
Bagi rakyat Dracula adalah seorang pahlawan nasional.[12] Ini terjadi karena usahanya menjaga Wallachia dari serangan musuh Kesultanan Utsmaniyah.[12] Bahkan kekejamannya pada para bangsawan adalah cara Dracula menstabilitasi negara dan menggulingkan kekuasaan bangsawan itu kepada rakyat kecil.[12]
Pada sebuah cerita tentang Piala Emas Dracula, ia menaruh sebuah piala emas di tengah kota untuk menjaga kejujuran rakyatnya.[8] Piala itu berisi air dimana semua orang boleh meminumnya tapi tidak boleh memindahkan dan membawa piala tersebut.[8] Ini adalah cara Dracula mengajarkan kejujuran rakyatnya yang dipandang bijaksana oleh rakyat Rumania.[12]
[sunting]Jerman dan Eropa Barat
Di Jerman dan negara Eropa Barat lainnya Dracula dipandang sebagai tirani berdarah dingin.[12] Konon ia menyula lebih dari 500 pedagangJerman dalam sebuah penyerangan di Transilvania.[12] Hal ini membuat orang Jerman dan Eropa Barat saat itu membenci kekejaman Dracula.[12]
[sunting]Kesultanan Utsmaniyah atau Turki
Sebagai musuh utama Dracula, Kesultanan Utsmaniyah tentu membenci Dracula.[13] Ia pernah membantai prajurit Kesultanan Utsmaniyah di Tirgoviste, membakar pemuda pelajar Turki di Wallachia, memaku topi utusan Kesultanan Utsmaniyah yang lupa melepas topi[6], menyula 30.000 pedagang Turki.[13]